Definisi
Kreativitas
Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan
sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk
atau susunan yang baru dan dapat dilihat atau didengar oleh orang lain. Pada
definisi ini lebih menekankan pada aspek proses perubahan (inovasi dan
variasi).
Menurut Downing dalam Sani (2014)
kreativitas merupakan proses untuk menghasilkan suatu yang baru dari elemen
yang ada dengan menyusun kembali elemen tersebut. Kreativitas terkait dengan
tiga komponen utama yakni: keterampilan berpikir kreatif, keahlian (pengetahuan
teknis, prosedural, intelektual) dan motivasi.
Gambar komponen penyusun kreativitas
Menurut Agustina
(2011:1), pada umumnya anak yang kreatif, dan kritis dapat memecahkan masalah,
karena diawali dari berpikir kritis terlebih dahulu yang berpikir secara cepat
dan rasional kemudian dia mampu berpikir kreatif dimana berpikir kreatif mampu menghasilkan
sesuatu yang baru dan berbeda namun tetap bisa diterima, dari pemikiran
tersebut anak akan dapat memecahkan masalah yang ada. Rochmad (2013:5)
berpendapat bahwa karakter kritis dan karakter kreatif merupakan salah satu
komponen pendidikan karakter yang dapat dibangun melalui pembelajaran di
sekolah. Untuk membangun karakter kreatif diperlukan karakter kritis.
Sebaliknya siswa yang berkarakter kreatif dia berkarakter kritis. Karakter
kritis dan karakter kreatif seperti dua sisi mata uang logam yang terkait erat
antara satu dengan yang lainnya. Seluruh manusia adalah pemikir kritis dan
kreatif, hasil pemikiran kritis dan kreatif itulah yang disebut kreativitas.
Kreativitas
merupakan suatu konstruk yang multidimensional, terdiri dari berbagai dimensi
yaitu dimensi kognitif (berpikir kreatif), dimensi afektif (sikap dan
kepribadian) dan dimensi psikomotor (keterampilan kreatif). Masing-masing
dimensi meliputi berbagai kategori, seperti dimensi kognitif dari kreativitas
yaitu berpikir divergen yang mencakup antara lain, kelancaran, keluwesan,
orisinal dalam berpikir, kemampuan untuk berpikir mendetail.
Pada dasarnya, setiap orang dilahirkan di dunia dengan
memiliki potensi kreatif. Kreativitas dapat diidentifikasi dan dipupuk melalui
pendidikan yang tepat. Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok
manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri) dan merupakan
kebutuhan paling tinggi bagi manusia. Kreativitas yang tinggi disertai dengan
rasa ingin tahu yang besar dan haus akan tantangan berpikir membuat seseorang
gemar melakukan eksplorasi sehingga kreativitas, bakat dan kecerdasan dapat
berkombinasi dalam meningkatkan prestasi dan hasil belajar siswa.
Ciri-ciri
Kreativitas
Dalam studi-studi faktor analisis seputar ciri-ciri
utama dari kreativitas, Guilford (1959) membedakan antaraaptitude dan non-aptitude traits yang
berhubungan dengan kreativitas. Ciri-ciriaptitude dari kreativitas
(berpikir kreatif) meliputi kelancaran, kelenturan (fleksibilitas),
orisinalitas, elaborasi yang dioperasionalisasikan dalam bentuk berpikir
divergen. Namun pruduktivitas kreatif tidak sama dengan produktivitas divergen.
Sejauh mana seseorang mampu menghasilkan prestasi kreatif ikut ditentukan oleh
ciri-ciri non-aptitude atau afektif (Munandar, 2012).
Menurut Davis (2012) ciri-ciri aptitude meliputi
kelancaran, fleksibilitas, keaslian, dan elaborasi sedangkan ciri-cirinon-aptitude meliputi
rasa ingin tahu, bersikap imajinatif, merasa tertantang oleh kemajemukan, sikap
berani mengambil resiko. Berikut ciri-ciriaptitude dan non-aptitude serta
penjelasannya.
1. Ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif (aptitude)
- Kelancaran adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan, ide, jawaban, penyelesaian masalah, atau pertanyaan, memberikan saran dan selalu memikirkan lebih dari satu kemungkinan penyelesaian
- Fleksibilitas adalah kemampuan untuk menghasilkan gagasan yang bervariasi, mampu melihat masalah dari perspektif berbeda dan mampu mengubah pola pikir.
- Keaslian atau Orisinalitas adalah mampu melahirkan gagasan baru dan unik, mampu membuat kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian, mampu memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri.
- Elaborasi adalah kemampuan untuk mengembangkan, memperbaiki, memperhalus, menyempurnakan, menerapkan ide sehingga menjadi lebih baik dan menarik dibandingkan sebelumnya. Berikut merupakan komponen berpikir kreatif:
No.
|
Indikator
|
Perilaku
|
1.
|
Berpikir lancar(fluency)
|
Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, saran dalam
penyelesaian masalah
|
Bekerja lebih cepat dan melakukan lebih banyak dari
yang lain
|
||
2.
|
Berpikir luwes (flexibility)
|
Dapat melihat masalah dari berbagai sudut pandang
yang berbeda
|
Dapat menerapkan konsep, sifat, atau aturan dalam
contoh pemecahan masalah
|
||
Menghasilkan gagasan yang bervariasi
|
||
3.
|
Berpikir orisinil(originalty)
|
Mencetuskan masalah, gagasan atau hal-hal yang tidak
terpikirkan orang lain
|
Menciptakan ide-ide atau hasil karya yang berbeda
dan berusaha memikirkan cara-cara yang baru
|
||
4.
|
Berpikir detail(elaboration)
|
Mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain
|
Mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban
atau pemecahan masalah dengan melakukan langkah-langkah yang terperinci
|
2. Ciri-ciri afektif (non-aptitude)
- Rasa ingin tahu yaitu selalu terdorong untuk mengetahui lebih banyak, mengajukan banyak pertanyaan, selalu memperhatikan orang, objek, dan situasi serta peka dalam pengamatan dan ingin mengetahui/meneliti.
- Imajinatif yaitu mampu membayangkan bahkan memperagakan hal-hal yang tidak atau belum pernah terjadi akan tetapi mengetahui perbedaan antara imajinasi dan kenyataan.
- Merasa tertantang yaitu mencari banyak kemungkinan, merasa terdorong untuk mengatasi masalah yang sulit, dan lebih tertarik pada tugas-tugas yang sulit.
- Sikap berani mengambil resiko yaitu tidak takut gagal atau mendapat kritikan dan berani memberikan jawaban meskipun belum tentu benar dan teguh dalam mempertahankan pendapat.
(di blog ini aspek non-aptitude yang saya ambil
hanya rasa ingin tahu, bersikap merasa tertantang dan Imajinatif)
Contoh Rubrik Penilaian Kreativitas
Tabel Kisi-kisi Lembar Observasi Penilaian Berpikir
Kreatif Siswa
Aspek Kreativitas
|
Indikator
|
|
Aptitude
|
Keterampilan Berpikir Lancar
|
Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, saran dalam
penyelesaian masalah
|
Keterampilan berpikir luwes (fleksibilitas)
|
Menghasilkan gagasan yang bervariasi
|
|
Dapat melihat masalah dari berbagai sudut pandang
yang berbeda
|
||
Keterampilan berpikir orisinil (orisinalitas)
|
Mencetuskan masalah, gagasan atau hal-hal yang tidak
terpikirkan orang lain
|
|
Menciptakan ide-ide atau hasil karya yang berbeda
dan betul-betul baru
|
||
Keterampilan berpikir detail (elaborasi)
|
Mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain
|
|
Mengungkapkan cara kerja yang ditempuh untuk
menyelesaikan permasalahan
|
||
Membuat laporan dengan detaildan berbeda (untuk
indikator ini lebih dijabarkan pada ranah psikomotor/melalui portofolio)
|
||
Non-aptitude
|
Rasa ingin tahu
|
Keinginan untuk mencari tahu, mendalami pengetahuan
lebih dalam
|
Mempertanyakan segala sesuatu
|
||
Imajinatif
|
Mampu membayangkan bahkan memperagakan hal-hal yang
tidak atau yang tidak terlihat dengan kasap mata
|
|
Bersikap merasa tertantang
|
Melibatkan diri dalam tugas yang diberikan
|
Contoh Penilaian Kreativitas Siswa dengan Mengguakan
Lembar Observasi yang diamati secara langsung saat diskusi pembelajaran di
kelas
No
|
Aspek
(tahapan)
|
Indikator
|
Kriteria
|
Nomor Siswa
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||||
1
|
Keterampilan berpikir lancar
|
Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, saran dalam
penyelesaian masalah
|
Skor 4 jika siswa mencetuskan banyak gagasan,
jawaban atau saran dengan lancar dan tepat
|
|||||
Skor 3 jika siswa mencetuskan banyak
gagasan, jawaban atau saran dengan lancar namun kurang tepat
|
||||||||
Skor 2 jika siswa siswa mencetuskan banyak gagasan,
jawaban atau saran dengan cukup lancar namun tidak tepat
|
||||||||
Skor 1 jika siswa tidak mencetuskan banyak gagasan,
jawaban atau saran
|
||||||||
2
|
Keterampilan berpikir luwes
|
Dapat melihat masalah dari berbagai sudut pandang
yang berbeda
|
Skor 4 jika siswa menganalisis permasalahan yang
muncul dari fakta dan petunjuk yang diberikan guru
|
|||||
Skor 3 jika siswa kurang menganalisis
permasalahan yang muncul dari fakta dan petunjuk yang diberikan guru
|
||||||||
Skor 2 jika siswa hanya menganalisis permasalahan
yang muncul dari penjelasan guru saja atau dari fakta saja
|
||||||||
Skor 1 jika siswa tidak menganalisis permasalahan
yang muncul dari fakta dan petunjuk yang diberikan guru
|
||||||||
Dapat menerapkan konsep, sifat, atau aturan dalam
contoh pemecahan masalah
|
Skor 4 jika siswa dapat menerapkan konsep, sifat,
atau aturan dalam praktikum guna memecahkan permasalahan dengan berbeda dan
tepat
|
|||||||
Skor 3 jika siswa dapat menerapkan
konsep, sifat, atau aturan dalam praktikum guna memecahkan permasalahan
dengan berbeda namun kurang tepat
|
||||||||
Skor 2 jika siswa dapat memecahkan permasalahan
dengan berbeda namun tidak menerapkan konsep, sifat atau aturan dalam
pelaksanaan praktikum
|
||||||||
Skor 1 jika siswa tidak menerapkan konsep, sifat,
atau aturan dalam praktikum guna memecahkan permasalahan
|
||||||||
3
|
Keterampilan berpikir orisinil
|
Mencetuskan masalah, gagasan atau hal-hal yag tak
terpikirkan orang lain
|
Skor 4 jika siswa mencetuskan masalah, gagasan atau
hal yang berbeda dengan lancar dan tepat
|
|||||
Skor 3 jika siswa mencetuskan masalah,
gagasan atau hal yang berbeda dengan lancar namun kurang tepat
|
||||||||
Skor 2 jika siswa mencetuskan masalah, gagasan atau
hal yang berbeda dengan tidak lancar dan tidak tepat
|
||||||||
Skor 1 jika siswa tidak mencetuskan masalah, gagasan
atau hal yang berbeda
|
||||||||
4
|
Keterampilan berpikir detail (elaborasi)
|
Mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain
|
Skor 4 jika siswa mengembangkan gagasan
dari guru/teman dengan tepat
|
|||||
Skor 3 jika siswa mengembangkan gagasan
dari guru/teman namun kurang tepat
|
||||||||
Skor 2 jika siswa mengembangkan gagasan
dari guru/teman namun tidak tepat
|
||||||||
Skor 1 jika siswa tidak mengembangkan gagasan
dari guru/teman
|
||||||||
Membuat laporan dengan detail dan berbeda
|
Skor 4 jika siswa membuat laporan dengan lengkap dan
rapi: dimulai dari permasalahan, teori, metode, hasil dan kesimpulan
|
|||||||
Skor 3 jika siswa membuat laporan dengan
lengkap : dimulai dari permasalahan, teori, metode, hasil dan kesimpulan
namun tidak rapi
|
||||||||
Skor 2 jika siswa membuat laporan dengan tidak
lengkap
|
||||||||
Skor 1 jika siswa tidak membuat laporan
|
||||||||
5
|
Rasa ingin tahu
|
Keinginan untuk mencari tahu, mendalami pengetahuan
lebih dalam
|
Skor 4 jika siswa menganalisis data menggunakan
sumber internet, buku, bertanya pada guru/teman
|
|||||
Skor 3 jika siswa menganalisis data
menggunakan sumber internet dan buku
|
||||||||
Skor 2 jika siswa menganalisis data dengan bertanya
pada guru/teman
|
||||||||
Skor 1 jika siswa tidak menganalisis data
menggunakan sumber internet, buku, bertanya pada guru/teman
|
||||||||
Mempertanyakan segala sesuatu
|
Skor 4 jika siswa bertanya dengan lancar dan sesuai
materi
|
|||||||
Skor 3 jika siswa bertanya dengan lancar
namun tidak sesuai dengan materi
|
||||||||
Skor 2 jika siswa bertanya dengan tidak lancar dan
tidak sesuai dengan materi
|
||||||||
Skor 1 jika siswa tidak bertanya
|
||||||||
6
|
Imajinatif
|
Mampu membayangkan bahkan memperagakan hal-hal yang
tidak atau yang tidak terlihat dengan kasap mata
|
Skor 4 jika siswa dapat membuat minimal 3 bentuk
molekul dengan menggunakan molimod
|
|||||
Skor 3 jika siswa dapat membuat minimal 2 bentuk
molekul dengan menggunakan molimod
|
||||||||
Skor 2 jika siswa dapat membuat minimal 1 bentuk
molekul dengan menggunakan molimod
|
||||||||
Skor 1 jika siswa tidak dapat membuat bentuk molekul
dengan menggunakan molimod
|
||||||||
7
|
Bersikap merasa tertantang
|
Melibatkan diri dalam tugas yang diberikan
|
Skor 4 jika siswa fokus dan tekun bekerja dalam
menyelesaikan tugas (memperkirakan bentuk dan membuat replika bentuk molekul)
|
|||||
Skor 3 jika siswa rajin bekerja dalam
menyelesaikan tugas (memperkirakan bentuk dan membuat replika bentuk molekul)
namun kurang fokus
|
||||||||
Skor 2 jika siswa bekerja dalam menyelesaikan tugas (memperkirakan
bentuk dan membuat replika bentuk molekul) namun diingatkan terus menerus
|
||||||||
Skor 1 jika siswa tidak bekerja dan harus diingatkan
|
Contoh Rubrik Penilaian Kreativitas Siswa
dengan menggunakan soal Essay
Butir Soal
|
Level jawaban
|
Jawaban
|
Skor
|
Tentukan hibridisasi SCl6 dan gambarkan molekul yang terbentuk!
|
4
|
Jika siswa mampu menjawab soal dengan minimal 4
indikator kreativitas
|
4
|
3
|
Jika siswa mampu menjawab soal dengan minimal 3
indikator kreativitas
|
3
|
|
2
|
Jika siswa mampu menjawab soal dengan minimal 2
indikator kreativitas
|
2
|
|
1
|
Jika siswa mampu menjawab soal hanya dengan minimal
1 indikaator kreativitas
|
1
|
|
Tentukanlah hibridisasi ion BF4-dan gambarkan molekul yang terbentuk!
|
4
|
Jika siswa mampu menjawab soal dengan minimal 4
indikator kreativitas
|
4
|
3
|
Jika siswa mampu menjawab soal dengan minimal 3
indikator kreativitas
|
3
|
|
2
|
Jika siswa mampu menjawab soal dengan minimal 2
indikator kreativitas
|
2
|
|
1
|
Jika siswa mampu menjawab soal hanya dengan minimal
1 indikaator kreativitas
|
1
|
Contoh Soal Essay dan Jawaban indikator Kreativitas
Permasalahan
Dari rubrik penilaian yang ada diatas, apakah sudah
dapat menilai kemampuan berpikir kreatif? Berikanlah masukan berupa saran dari
kekurangan rubrik penilaian tersebut! Menurut anda apakah soal essay yang saya
buat dapat memuculkan keterampilan berpikir kreatif siswa? Keterampilan sikap
dan psikomotor apa yang dapat muncul dari penilaian kreatifitas diatas?