A. Penilaian Afektif
Penilaian afektif merupakan penilaian sikap. Penilaian
afektif dapat juga diartikan berkenaan dengan menilai sikap dan perubahan yang
terjadi pada tingkah laku peserta didik selama pembelajaran. Dalam
kaitan untuk mengetahui sejauh mana sikap siswa terhadap suatu mata pelajaran
atau materi pelajaran. Karakteristik Ranah Afektif meliputi : Sikap,
Minat, Nilai,Moral, dan Konsep diri.
Hasil belajar afektif berkaitan dengan minat, sikap,
dan nilai-nilai sebagai hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan oleh
peserta didik.
Untuk menyusun instrumen penilaian
afektif, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
- Pemilihan ranah afektif yang ingin dinilai oleh guru, misalnya sikap dan minat terhadap suatu materi pelajaran.
- Penentuan indikator apa yang sekiranya dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana sikap dan minat siswa terhadap suatu materi pelajaran
- Beberapa contoh indikator yang misalnya dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana sikap dan minat siswa terhadap suatu materi pelajaran, yaitu: (1) persentase kehadiran atau ketidakhadiran di kelas; (2) aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, misalnya apakah suka bertanya, terlibat aktif dalam diskusi, aktif memperhatikan penjelasan guru, dsb.; (3) penyelesaian tugas-tugas belajar yang diberikan, seperti ketepatan waktu mengumpul PR atau tugas lainnya; (4) kerapian buku catatan dan kelengkapan bahan belajar lainnya terkait materi pelajaran tersebut.
- Penentuan jenis skala yang digunakan, misalnya jika menggunakan skala Likert, berarti ada 5 rentang skala, yaitu: (1) tidak berminat; (2) kurang berminat; (3) netral; (4) berminat; dan (5) sangat berminat.
- Penulisan draft instrumen penilaian afektif (misalnya dalam bentuk kuisioner) berdasarkan indikator dan skala yang telah ditentukan.
- Penelaahan dan meminta masukan teman sejawat (guru lain) mengenai draft instrumen penilaian ranah afektif yang telah dibuat.
- Revisi instrumen penilaian afektif berdasarkan hasil telaah dan masukan rekan sejawat, bila memang diperlukan
- Persiapan kuisioner untuk disebarkan kepada siswa beserta inventori laporan diri yang diberikan siswa berdasarkan hasil kuisioner (angket) tersebut.
- Pemberian skor inventori kepada siswa
- Analisis hasil inventori minat siswa terhadap materi pelajaran
Proses Penilaian Afektif
Untuk penialaian sikap atau afektif bisa menggunakan
teknik non-tes. Menurut Kochhar (2008:56-63) untuk menialai sikap atau
afektif bisa menggunakan teknik non-tes. Menurut Arifin (2012 : 180)
teknik non-tes ini bisa dilakukan dengan beberapa kegiatan diantaranya yaitu
observasi, wawancara, skala sikap, daftar cek, skala penilaian, angket, studi
kasus, catatan insidental, sosiometri, inventori kepribadian, dan teknik
pemberian penghargaan kepada peserta.
Observasi merupakan kegiatan mengamati yang dilakukan
oleh guru baik langsung atau tidak langsung dengan mengacu pada pedoman
observasi untuk menilai perilaku kelas baik dari segi guru maupun peserta didik
yang akan didapatkan sebuah data atau informasi dari suatu fenomena kelas.
- Wawancara adalah kegiatan percakapan tanya jawab yang dilakukan oleh guru dengan peserta didik, yang dilakukan secara langsung (bertatap muka) atau tidak langsung (melalui perantara).
- Skala sikap adalah teknik penilaian dengan memberikan pertanyaan- pertanyan positif dan negatif yang akan dipilih oleh peserta didik. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dibagi dalam lima skala, misalnya sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju, tidak tahu. Pertanyaan tersebut mengenai sikap peserta didik terhadap pembelajaran atau lingkungan sekolah.
- Daftar cek merupakan suatu daftar yang digunakan oleh guru untuk mencatat dan memberi tanda tiap kejadian-kejadian yang terjadi di diri peserta didik baik kejadian kecil maupun besar dalam segala aspek, teknik seperti ini membantu guru dalam mengingat apa saja yang harus dinilai oleh guru.
- Skala penilaian merupakan daftar cek akan dikembangan dalam bagian yang lebih luas dan terperinci yang disusun secara tingkatan yang telah ditentukan.
- Angket yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang berisi pendapat, paham dari peserta didik yang dilaksanakan secara tertulis yang dipengaruhi oleh pemikiran diri sendiri.
- Studi kasus adalah kegiatan untuk memahami sebuah masalah yang dialami peserta didik dengan mencari informasi terkait dengan masalah tersebut yang natinya kemudian akan disimpulkan dan dicari penyelesaiannya, hal yang bisa dipahami dalam masalah-maslaah peserta didik misalnya dalam masalah lamban dalam memahami materi.
- Catatan insedental yaitu cacatan yang berisi tentang kejadian singkat yang dialami atau yang telah dilakukan peserta didik dalam pembelajaran, kejadian tersebut biasanya tingkah laku peserta didik.
- Sosiometri adalah suatu prosedur yang digunakan untuk merangkum, menyusun dan mengkualifikasikan pendapat-pendapat peserta didik dalam menanggapi teman sebaya mereka bagaimana hubungan mereka dengan para teman-temannya.
- Inventori kepribadian merupakan tes kepribadian yang jawaban dari peserta didik tersebut benar semua, namun jawaban tersebut tetap akan dikualifikasikan sehingga dapat dibandingkan dengan kelompok lain.
- Skala Likert, dalam skala ini dibentuk dengan pernyataan yang ditunjukan dengan lima tingkatan respons yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak berpendapat (TB), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS),
- Skala pilihan ganda, berisi soal yang berbentuk pilihan ganda yaitu suatu pernyataan yang diikuti oleh sejumlah alternatif pendapat,
- Skala Thurstone, skala bentuk ini hampir mirip dengan skala Likert tetapi isinya berupa instrumen yang jawabannya menunjukan tingkatan,
- Skala Guttman, berupa tiga atau empat buah pernyataan yang masing- masing harus dijawab “ya” atau “tidak”. Pernyataan-pernyataan tersebut menunjukkan tingkatan yang berurutan, sehingga bila responden setuju pernyataan nomor 2, diasumsikan setuju nomor 1, selanjutnya jika responden setuju dengan pernyataan nomor 3 berarti setuju pernyataan nomor 1 dan 2,
- Semantic differential, terdapat tiga dimensi yang akan diukur dalam kategori baik-tidak baik, kuat-lemah, dan cepat-lambat atau aktif-pasif,
KISI-KISI LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF
Nama Instrumen : Instrumen Penilaian Afektif
Jenjang/kelas : SMA/XI
Mata Pelajaran : Kimia
Kurikulum : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Variabel
|
Indikator
|
Deskriptor
|
Jumlah soal
|
Nomor Soal
|
Rubrik Penilaian Afektif
|
sikap terhadap mata pelajaran
|
Memperhatikan penjelasan guru.
|
1
|
1
|
sikap terhadap guru mata pelajaran,
|
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru atau teman.
|
1
|
7
| |
sikap terhadap proses pembelajaran,
|
Mengikuti pembelajaran dengan serius.
|
1
|
2
| |
Mengikuti diskusi kelompok dengan sungguh-sungguh.
|
1
|
3
| ||
Bekerjasama dalam kelompok
|
1
|
4
| ||
Mengungkapkan gagasan
|
1
|
6
| ||
sikap terhadap materi pembelajaran,
|
Menjelaskan kembali pembelajaran dengan konteks lain.
|
1
|
8
| |
Menyimpulkan hasil pembelajaran.
|
1
|
9
| ||
sikap berhubungan dengan nilai yang ingin ditanamkan dalam diri siswa melalui materi tertentu
|
Menghargai pendapat teman lain baik melalui lisan maupun tingkah laku.
|
1
|
5
|
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF
Tujuan : Lembar Penilaian Aspek Afektif digunakan oleh guru untuk mengakses (mendapatkan informasi tentang minat dan motivasi siswa saat proses pembelajaran berlangsung.
Petunjuk : 1. Amati komponen afektif yang tampak dalam proses pembelajaran.
2. Ambil posisi tidak jauh dari kelompok/siswa yang diamati pada saat melakukan pengamatan.
3. Berilah tanda √ pada jalur yang sesuai.
No
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
|
Nama Siswa
| |||||||||||||||||||||||||
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
F
|
G
|
H
|
I
|
J
|
K
|
L
|
M
|
N
|
O
|
P
|
Q
|
R
|
S
|
T
|
U
|
V
|
W
|
X
|
Y
|
Z
| |||
1.
|
Memperhatikan penjelasan guru.
|
0
| ||||||||||||||||||||||||||
1
| ||||||||||||||||||||||||||||
2
| ||||||||||||||||||||||||||||
2.
|
Mengikuti pembelajaran dengan serius.
|
0
| ||||||||||||||||||||||||||
1
| ||||||||||||||||||||||||||||
2
| ||||||||||||||||||||||||||||
3.
|
Mengikuti diskusi kelompok dengan sungguh-sungguh.
|
0
| ||||||||||||||||||||||||||
1
| ||||||||||||||||||||||||||||
2
| ||||||||||||||||||||||||||||
4.
|
Bekerjasama dalam kelompok.
|
0
| ||||||||||||||||||||||||||
1
| ||||||||||||||||||||||||||||
2
| ||||||||||||||||||||||||||||
5.
|
Menghargai pendapat teman lain baik melalui lisan maupun tingkah laku.
|
0
| ||||||||||||||||||||||||||
1
| ||||||||||||||||||||||||||||
2
| ||||||||||||||||||||||||||||
6.
|
Mengungkapkan gagasan
|
0
| ||||||||||||||||||||||||||
1
| ||||||||||||||||||||||||||||
2
| ||||||||||||||||||||||||||||
7.
|
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru atau teman.
|
0
| ||||||||||||||||||||||||||
1
| ||||||||||||||||||||||||||||
2
| ||||||||||||||||||||||||||||
8.
|
Menjelaskan kembali pembelajaran dengan konteks lain.
|
0
| ||||||||||||||||||||||||||
1
| ||||||||||||||||||||||||||||
2
| ||||||||||||||||||||||||||||
9.
|
Menyimpulkan hasil pembelajaran.
|
0
| ||||||||||||||||||||||||||
1
| ||||||||||||||||||||||||||||
2
| ||||||||||||||||||||||||||||
Jumlah
|
Keterangan : Sangat baik (2), Baik (1), Tidak Baik (0)
Jambi, ........................ 2012
Pengamat/Penilai
(............................................)
NIP.
Jambi, ........................ 2012
Pengamat/Penilai
(............................................)
NIP.
Rentang Penilaian:
1. Memperhatikan penjelasan guru
· Sangat baik (memperhatikan guru dengan serius, tidak bercanda dengan teman, dan antusias dalam pembelajaran) = 2
· Baik (memperhatikan penjelasan guru, sesekali bercanda dengan teman) = 1
· Tidak baik (tidak memperhatikan penjelasan guru, sering bercanda dengan teman) = 0
2. Serius dalam mengikuti pembelajaran
· Sangat baik (antusias dalam mengikuti pembelajaran, tidak bercanda selama pembelajaran) = 2
· Baik (antusias dalam mengikuti pembelajaran, sesekali bercanda dengan teman) = 1
· Tidak baik (tidak mengikuti pembelajaran dengan baik, sering bercanda dengan teman) = 0
3. Mengikuti diskusi kelompok dengan sungguh-sungguh
· Sangat baik (mengikuti diskusi dalam kelompok dengan sungguh-sungguh) = 2
· Baik (mengikuti diskusi kelompok sesekali sesekali bercanda dengan teman) = 1
· Tidak baik (tidak mengikuti diskusi kelompok dengan sungguh-sungguh) = 0
4. Kerjasama dalam diskusi
· Sangat baik (melakukan kerjasama bersama teman kelompok diskusi) = 2
· Baik (melakukan kerjasama bersama teman kelompok sesekali saja) = 1
· Tidak baik (tidak melakukan kerjasama dengan teman kelompok diskusi) = 0
5. Menghargai pendapat teman lain baik melalui lisan maupun tingkah laku.
- Sangat baik (menerima pendapat teman, mengomentari dengan tingkah laku yang sopan) = 2
- Baik (menerima pendapat teman dengan tingkah laku yang kurang sopan) = 1
- Tidak baik (tidak menghargai pendapat teman dan hanya menyalahkan saja) = 0
6. Mengungkapkan gagasan apabila mempunyai ide yang lebih baik dari yang sudah ada
· Sangat baik (dapat mengungkapkan gagasan yang baik dan sesuai dengan pembelajaran yang dilakukan) = 2
· Baik (dapat mengungkapkan gagasan yang kurang sesuai dengan pembelajaran yang dilakukan) = 1
· Tidak baik (tidak dapat mengungkapkan gagasan sedikitpun) = 0
7. Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru atau teman
· Sangat baik (menjawab Pertanyaan yang diajukan guru atau teman dengan jawaban yang sesuai dengan yang ditanyakan) = 2
· Baik (menjawab pertanyaan yang diajukan guru atau teman kurang tepat dari yang ditanyakan) = 1
· Tidak baik (tidak menjawab pertanyaan yang diajukan guru) atau teman = 0
8. Mampu menjelaskan kembali pembelajaran yang sudah dilakukan dengan konteks lain.
- Sangat baik (dapat menjelaskan kembali pembelajaran yang sudah dilakukan dengan contoh lain yang diajukan guru) = 2
- Baik (dapat menjelaskan kembali pembelajaran yang sudah dilakukan dengan contoh lain yang diajukan guru tetapi kurang terstruktur) = 1
- Tidak baik (tidak dapat menjelaskan kembali pembelajaran yang sudah dilakukan dengan contoh lain yang diajukan guru) = 0
9. Mampu menyimpulkan hasil pembelajaran.
- Sangat baik (dapat menyimpulkan hasil pembelajaran kesekuruhan) = 2
- Baik (dapat menyimpulkan hasil pembelajaran sebagian saja) = 1
- Tidak baik (tidak dapat menyimpulkan hasil pembelajaran) = 0
Penilaian akhir adalah :
nilai = skor yang peroleh /18 x 100
Keterangan:
A : 81-100 Sangat Baik
B : 61-80 Baik
C : 41-60 Cukup
D : ≤ 40 Kurang
B. Penilaian Psikomotor
Ranah psikomotor adalah salah satu dari 3 ranah hasil
belajar siswa, yang berkaitan dengan aktivitas fisik seperti berlari, menari,
memukul, membedah, menggambar, dan sebagainya. Ranah psikomotor merupakan suatu
jenis hasil belajar yang dalam perolehannya dicapai lewat keterampilan
manipulasi dengan melibatkan otot dan kekuatan fisik. Hasil belajar pada
ranah psikomotor yang berbentuk keterampilan itu dapat diukur pada saat siswa
mengikuti proses pembelajaran ataupun sesudah proses pembelajaran.
Penilaian psikomotorik merupakan penilaian terhadap
keterampilan dan kemampuan bertindak setiap individu. Penilaian
psikomotorik berkenaan dengan keterampilan-keterampilan atau
kemampuan-kemampuan bertindak setelah peserta didik menerima pengalaman belajar
tertentu. Menurut Sudjana (2009:30-31) ada enam tingkatan keterampilan
yaitu (1) gerak reflek atau gerakan yang tidak disadari, (2) keterampilan pada
gerakan-gerakan dasar, (3) kemampuan perseptual, yaitu membedakan visual,
auditif, motoris, dan lain- lainnya, (4) kemampuan dibidang fisik misalnya
kekuatan, keharmonisan dan ketepatan, (5) gerakan-gerakan skill mulai dari
keterampilan sederhana sampai keterampilan yang kompleks, (6) kemampuan yang
berkenaan dengan komunikasi seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.
Terdapat beberapa jenis penilaian yang dapat dilakukan
guru untuk mendapatkan nilai psikomotor dari peserta didik, diantaranya yaitu
dengan mengambil nilai praktik atau kinerja, proyek, dan portofolio. Beberapa
penilaian tersebut mampu menunjang penilaian psikomotorik yang dilakukan oleh
guru, karena berhubungan dengan kemampuan keterampilan peserta didik dalam
pembelajaran. Tentunya ketiga jenis penilaian dalam penilaian psikomotorik
tersebut mempunyai teknik tersendiri untuk bisa mendapatkan sebuah nilai dari
peserta didik.
Penilaian praktik lebih menekankan pada langkah-
langkah kinerja, kelengkapan dan ketepatan, dan kemampuan khusus yang dipakai
peserta didik. Manfaat dari penggunaan penilaian dengan menggunakan teknik
tersebut untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik,
sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam melakukan praktik selanjutnya
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan saat
menyusun sebuah instrumen penilaian psikomotor adalah sebagai berikut:
1. Menyusun Soal / lembar kerja / lembar tugas /
perintah kerja.
- Mencermati kisi-kisi instrumen (indikator) yang telah dibuat.
- Merumuskan bentuk soal / lembar kerja / lembar tugas / perintah kerja.berdasarkan indikator.
- Mencermati kisi-kisi instrumen (indikator) yang telah dibuat
- Mencermati soal / lembar tugas / perintah kerja yang telah dirumuskan.
- Menjabarkan aspek-aspek keterampilan yang diamati.
- Memilih bentuk instrumen pengamatan: apakah berupa daftar periksa atau berupa skala penilaian.
- Menulis instrumen pengamatan yang dipilih berdasarkan aspek-aspek keterampilan ke dalam tabel.
- Menelaah kembali instrumen pengamatan yang telah ditulis untuk meyakinkan bahwa sudah bagus sehingga instrumen memiliki validitas yang tinggi.
- Meminta orang lain untuk menelaah instrumen yang telah dibuat agar hasilnya lebih reliabel.
KISI-KISI LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTOR
Nama Instrumen : Rubrik Penilaian Psikomotor
Jenjang/kelas : SMA/XI
Mata Pelajaran : Kimia
Kurikulum : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Variabel
|
Indikator
|
Deskriptor
|
Jumlah soal
|
Nomor Soal
|
Rubrik Penilaian Psikomotor
|
Persiapan
|
Preparasi
|
1
|
1
|
Keterampilan dalam menggunakan alat dan prosedur kerja
|
1
|
2
| ||
Pelaksanaan
|
Keterampilan dalam memahami prosedur kerja
|
2
|
4,5
| |
aspek kualitas teknis produk
|
1
|
3
|
RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTOR
Tujuan : Lembar Penilaian Aspek Psikomotor digunakan oleh guru untuk mengakses (mendapatkan informasi tentang keterampilan siswa saat praktikum berlangsung.
Petunjuk : 1. Amati komponen psikomotor yang tampak selama praktikum.
2. Ambil posisi tidak jauh dari kelompok/siswa yang diamati pada saat melakukan pengamatan.
3. Berilah tanda √ pada jalur yang sesuai.
No
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
|
Nama Siswa
| |||||||||||||||||||||||||
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
F
|
G
|
H
|
I
|
J
|
K
|
L
|
M
|
N
|
O
|
P
|
Q
|
R
|
S
|
T
|
U
|
V
|
W
|
X
|
Y
|
Z
| |||
1.
|
Menyiapkan alat dan bahan.
|
0
| ||||||||||||||||||||||||||
1
| ||||||||||||||||||||||||||||
2
| ||||||||||||||||||||||||||||
2.
|
Cara merangkai alat
|
0
| ||||||||||||||||||||||||||
1
| ||||||||||||||||||||||||||||
2
| ||||||||||||||||||||||||||||
3.
|
Keterampilan membuat campuran pendingin
|
0
| ||||||||||||||||||||||||||
1
| ||||||||||||||||||||||||||||
2
| ||||||||||||||||||||||||||||
4.
|
Meletakkan gelas kimia berisi larutan ke dalam campuran pendingin
|
0
| ||||||||||||||||||||||||||
1
| ||||||||||||||||||||||||||||
2
| ||||||||||||||||||||||||||||
5.
|
Keterampilan mengukur suhu dengan termometer
|
0
| ||||||||||||||||||||||||||
1
| ||||||||||||||||||||||||||||
2
|
Keterangan : Sangat baik (2), Baik (1), Tidak Baik (0)
Jambi, ........................ 2012
Pengamat/Penilai
(............................................)
NIP.
Jambi, ........................ 2012
Pengamat/Penilai
(............................................)
NIP.
Rentang Penilaian
1. Menyiapkan alat dan bahan
- Sangat baik (Semua alat bahan lengkap dipersiapkan dan tepat pada waktunya) = 2
- Baik (Alat dan bahan kurang lengkap dipersiapkan dan kurang tepat pada waktunya) = 1
- Tidak baik (Alat dan bahan tidak lengkap dipersiapkan dan kurang tepat pada waktunya) = 0
2. Cara merangkai alat
- Sangat baik (dapat merangkai alat kesekuruhan) = 2
- Baik (dapat merangkai alat sebagian saja) = 1
- Tidak baik (tidak dapat merangkai alat) = 0
3. Keterampilan membuat campuran pendingin
- Sangat baik (dapat membuat campuran pendingin kesekuruhan) = 2
- Baik (dapat membuat campuran pendingin sebagian saja) = 1
- Tidak baik (tidak dapat membuat campuran pendingin) = 0
4. Meletakkan gelas kimia berisi larutan ke dalam campuran pendingin
- Sangat baik (dapat menyimpulkan hasil pembelajaran kesekuruhan ) = 2
- Baik (dapat menyimpulkan hasil pembelajaran sebagian saja ) = 1
- Tidak baik (tidak dapat menyimpulkan hasil pembelajaran) = 0
5. Keterampilan mengukur suhu dengan termometer
- Sangat baik (dapat mengukur suhu, tanpa bertanya dengan teman/guru) = 2
- Baik (dapat mengukur, dengan bertanya dengan teman/guru) = 1
- Tidak baik (tidak dapat mengukur suhu) = 0
Penilaian akhir adalah :
nilai =skor yang diperoleh / 10 x 100
Permasalahan,
Hal apa saja yang perlu kita pertimbngkan dalam
penyusunan rubrik penilaian sikap agar semua siswa dapat memperoleh hasil
penilaian yg otentik?
Kapan waktu yang tepat penilaian ini dilakukan,
apakah hanya pada saat proses pembelajarn saja? Berikan pendapat saudara!
saya akan mencoba menjawab pertanyaan sugeng yakni Kapan waktu yang tepat penilaian ini dilakukan, apakah hanya pada saat proses pembelajarn saja?
BalasHapusmenurut saya esensi dari penilaian otentik itu yakni penilaian berbasis proses/bukan semata-mata hasil akhir. ketika kita menilai seorang siswa, itu akan lebih luas dan lebih detail dinilai ketika siswa itu berproses belajar. guru akan dapat lebih dapat mengeksplorasi kemampuan yang dimiliki siswa (afektif,kognitif, psikomotor) ketika dilakukan observasi langsung saat siswa belajar. nah, tetapi bukan berarti penilaian setelah proses belajar ditinggalkan/disepelekan, justru dengan adanya penilaian saat proses belajar serta diperkuat dengan penilaian setelah proses belajar maka target hasil penilaian akan lebih kuat dan jelas terlihat.
saya setuju dengan pendapat rini, penilaian yang tepat adalah pernilaian proses dan penilaian akhir, baik saat pembelajaran maupun setelah pembelajara. karena hasil akhir diperoleh berdasarkan proses. penilaian otentik lah yang sangat membantu guru dalam melihat perkembangan siswanya dengan menilai proses pembelajaran dan hasil pembelajaran, apakah sama atau saling berkaitan efek proses terhadap hasil. Bukan nilai yang hanya diisi berdasarkan di akhir pembelajaran atau hasilnya saja dari ujian atau ulangan akhir saja
Hapussaya setuju dengan kk rini, waktu yang tepat dilakukan penilaian yaitu di di proses dan akhir pembelajaran. dengan adanya penilaian saat proses belajar serta diperkuat dengan penilaian setelah proses belajar maka target hasil penilaian akan lebih kuat dan jelas terlihat.
Hapussependapat dengan teman" diatas bahwa waktu yang harus dilakukan untuk melakukan penilaian otentik ini adalah ketika proses siswa dalam melaksanakan pembelajaran. ketika siswa berproses guru bisa langsung menilai
Hapussaya sependapat dengan teman-teman bahwa waktu juga sangat mempengaruhi dalam proses pembelajaran
HapusKapan waktu yang tepat penilaian ini dilakukan, apakah hanya pada saat proses pembelajarn saja? Berikan pendapat saudara!
BalasHapusSaat proses pembelajaran sedang berlangsung
Untuk melakukan penilaian pada saat proses pembelajaran berlangsung
Sesudah mengikuti pembelajaran
Penilaian hasil belajar yang dilakukan sesudah pembelajaran dilaksanakan dapat dilakukan denga cara memberikan tes kepada siswa.
Kapan waktu yang tepat penilaian ini dilakukan, apakah hanya pada saat proses pembelajarn saja? Berikan pendapat saudara!
BalasHapusMenurut saya pada saat proses pembelajaran dan pada saat setelah proses pembelajaran. karna penilaian otentik itu yakni penilaian berbasis proses/bukan semata-mata hasil akhir namun bukan berarti diakhir tidak dinilai, dengan adanya penilaian saat proses belajar serta diperkuat dengan penilaian setelah proses belajar maka target hasil penilaian akan lebih kuat.
Kapan waktu yang tepat penilaian ini dilakukan, apakah hanya pada saat proses pembelajarn saja? Berikan pendapat saudara!
BalasHapus.
Pertama penilaian autentik esensinya adalah penilaian otentik itu yakni penilaian berbasis proses/bukan semata-mata hasil akhir. Jadi penilaian ini dilakukan selama proses pembelajaran tetapi berdasarkan proses bukan hanya hasil belajarnya saja.
sependapat dengan fani bahawa waktu yang tepat untuk melakukan penilaian adalah selama proses pembelajaran berlangsung terutama pada proses inti kegiatan pembelajaran
HapusSaya setuju dgn teman teman bahwa dlam penilaian otentik ini merupakan suatu penilaian proses. Jdi tdak hanya pada saat belajar atau setelah belajar saja. Karena otentik ini dimulai dri penilian diri individu penilaian teman penilain kelompok dan lain lain sehingga penilaian otentik ini butuh proses.
BalasHapusKapan waktu yang tepat penilaian ini dilakukan, apakah hanya pada saat proses pembelajarn saja? Berikan pendapat saudara
BalasHapusmenurut saya waktu untuk menilai aspek psikomotor dan afektif dilakukan sepanjang pembelajaran berlangsung. bisa juga evaluasi aspek psikomotor dan afektif nya diakhir pembelajaran dengan fortofolio dll.
Hal apa saja yang perlu kita pertimbngkan dalam penyusunan rubrik penilaian sikap agar semua siswa dapat memperoleh hasil penilaian yg otentik?
BalasHapusDalam menyusun rubrik penilaian kita harus memperhatikan KI, KD, dan indikator yang hendak di capai. Karena guna instrumen penilaian adalah untuk mengukur ketercapaian indikator. Berlaku juga untuk penilaian sikap dimana kita menurunkan indikator dari Kompetensi Dasar 2.1 untuk afektif dan kompetensi dasar 4.1 untuk psikomotor, dan disesuaikan lagi pada materi dan silabus serta keinginan guru sebaiknya penilaian autentik dirancang dengan instrumen apa saja dan mengukur kemampuan apa saja. selanjutnya engan melihat susunan dari rubrik tersebut terkait susunan tingkat pencapaian,urutan kata dan urutan dari sistematika rubrik tersebut. selanjutnya dapat dilihat dari setelah digunakan, apakah rubrik tersebut dapat menilai siswa secara valid dan reliabel
Kapan waktu yang tepat penilaian ini dilakukan, apakah hanya pada saat proses pembelajarn saja? Berikan pendapat saudara!
BalasHapusselain pada saat proses pembelajaran dapat dilakukan setelah pembelajaran dengan membuat diary dari pembelajaran, dengan cara mengingat kembali pembelajaran.