Argumentasi merupakan usaha yang dilakukan seseorang
dalam menyampaikan suatu pendapat yang disertai fakta yang menguatkan pendapat
tersebut. Menurut Siegel (1995) argumentasi memainkan peran penting dalam
membangun penjelasan, model dan teori-teori. Sesuai pendapat Mc.Neill (2006)
dalam Pritasari et al. (2016) argumentasi memuat tiga aspek meliputi claim,
evidence, dan reasoning. Claim merupakan pernyataan yang menjawab permasalahan.
Evidence merupakan data ilmiah yang mendukung suatu pernyataan. Reasoning
merupakan suatu alasan atau pembenaran yang menghubungkan pernyataan dengan
bukti. Demikian
menurut Tan (2003) dalam Pritasari et al. (2016) fase claim adalah suatu
pernyataan yang berupa masalah dari pemikiran setiap siswa. Dan pada fase ini
siswa membuat daftar berupa pernyataan mengenai identifikasi masalah, rumusan masalah,
serta analisis masalah. Pada fase kedua yaitu Evidence merupakan data ilmiah
yang mendukung suatu pernyataan. Ketiga komponen argumentasi ilmiah ini dijelaskan
sebagai berikut (Georgia Tech n.d, diakses 21 Februari 2016):
- Klaim: pernyataan tentang fenomena atau kejadian.
- Bukti: fakta dari pengukuran dan pengamatan, yang dikumpulkan selama investigasi, yang mendukung klaim.
- Alasan ilmiah: fakta ilmiah atau pengetahuan yang menjelaskan hubungan antara bukti dan klaim.
Argumentasi ilmiah melibatkan penalaran ilmiah yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia dan melibatkan keterampilan berpikir kritis dalam membuat suatu pernyataan berdasarkan fakta (Pallant dan Lee, 2014). Heng, Surif, dan Seng (2014) menyatakan argumentasi ilmiah memainkan peran penting dalam menanamkan konsep-konsep ilmiah pada peserta didik yang merupakan inti dari kemampuan penalaran dan prestasi akademik. Argumentasi ilmiah dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik tentang konsep-konsep ilmiah. Analisis kualitas argumentasi dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang didasarkan pada model argumentasi Toulmin (1958). Menurut model Toulmin, argumentasi yang diungkapkan oleh subyek penelitian akan digolongkan ke dalam enam komponen argumentasi, yaitu (1) Claim; (2) Data; (3) Warrant; (4) Backing; (5) Qualifier; dan (6) Rebuttal. Jenis argumentasi tertulis tidak memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengajukan rebuttal karena peserta didik tidak memiliki akses terhadap argumen peserta didik lain (Cetin, 2014). Pola argumentasi Toulmin disajikan pada Gambar berikut :
Komponen-komponen argumentasi ilmiah tersebut dapat diilustrasikan melalui kerangka menurut Sampson dan Schleigh (2013), kerangka ini juga dapat mengilustrasikan beberapa kriteria yang dapat dan harus digunakan untuk mengevaluasi manfaat dari argumentasi ilmiah.
Berdasarkan kerangka Gambar diatas, klaim adalah
dugaan, kesimpulan, penjelasan, atau pernyataan deskriptif yang menjawab
pertanyaan penelitian. Klaim tersebut sesuai dan didukung oleh komponen bukti
yang mengacu pada pengukuran, pengamatan, atau bahkan temuan dari penelitian
lain yang telah dikumpulkan, dianalisis, dan kemudian ditafsirkan oleh para
peneliti. Kemudian bukti ini didukung dan dijelaskan oleh sebuah pembenaran.
Pembenaran omponen bukti dari argumen ini adalah satu atau dua pernyataan yang
menjelaskan pentingnya dan relevansi bukti dengan menghubungkan ke prinsip
tertentu, konsep, atau asumsi yang mendasarinya.
Contoh Rubrik
Penilaian Wawancara Kemampuan Argumentasi Oral Siswa :
Soal
|
Aspek
|
Skor
|
|||
4
|
3
|
2
|
1
|
||
Unsur-unsur
logam bila bersenyawa dengan unsur-unsur non-logam mempunyai kecendrungan
untuk membentuk ikatan ion. Bagaimana pendapat anda tentang pernyataan ini?
Jelaskan.
|
Claim : unsur-unsur logam
memiliki elektron valensi yang berlebih
Evidence : contohnya pada ikatan ion antara Na dan Cl
11Na : 2 8 1 melepas 1 elektron
17Cl : 2 8 7 menyerap 1 elektron
Reasoning : karena pada SPU unsur-unsur logam itu memiliki elektron
valensi yang berlebih untuk mencapai oktet, maka agarnunsur stabil maka unsur
logam melepas elektron valensinya yang berlebih ke unsur lain yang diikatnya
dan unsur yang memperoleh elektron valensi logam tersebut adalah unsur-unsur non-logam,
karena pada SPU elektron valensi non-logam itu kurang untuk mencapai oktet.
|
||||
Jelaskan
bagaimana pembentukan ikatan ion pada senyawa CaF2 ! (diketahui
Ca=20 dan F=9)
|
Claim : Ca melepas 2
elektron
F menerima 1 elektron
Evidence : logam mempunyai daya tarik elektron yang lemah dan nonologam
mempunyai daya tarik elektron yang besar.
Reasoning : atom Ca melepas 2 elektron untuk mencapai kestabilan
sedangkan F menerima 1 elektron untuk mencapai kestabilan, karena ingin
melepas 2 elektron sedangkan F ingin menarik 1 elektron maka atom Ca harus
berikatan dengan atom F.
|
Soal
|
Aspek
|
Skor
|
|||
4
|
3
|
2
|
1
|
||
Manakah
diantara pasangan unsur berikut yang diharapkan dapat membentuk ikatan ion?
Jelaskan.
|
Claim : N mengikat 3 atom H
dan O mengikat 2 atom H
Evidence : ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk karena memiliki
elektron yang digunakan bersama.
Reasoning : karena hidrogen memiliki 1 elektron akan mengarahkab dirinya
memiliki 2 elektron sehingga menjadi stabil dan oksigen pada kulit terluar
memiliki 6 elektron sehingga membutuhkan 2 elektron dan nitrogen memiliki 5
elektron membutuhkan 3 elektron.
|
||||
Kita
mengenal rumus kimia air sebagai H2O dan Amonia sebagai NH3. Mengapa 1 atom O
mengikat 2 atom H? Mengapa pula 1 atom N mengikat 3 atom H?
|
Claim : supaya elektron
valensinya stabil
Evidence : ikatan dalam moleku; nitrogen , nomor atomnya 7 maka
konfigurasi elektronnya adalah 2 5 sehingga elektron valensinya 5.
Reasoning : karena ada 3 pasang elektron yang berperan dalam ikatan
tersebut.
|
Keterangan :
Skor 4 : jawaban benar, relevan
Skor 3 : jawaban benar, kurang relevan
Skor 2 : jawaban benar, tidak relevan
Skor 1 :jawaban salah
Bagaimana pendapat saudara meneganai contoh Rubrik Penilaian Wawancara Kemampuan Argumentasi Oral Siswa diatas? Dalam pembelajaran kimia karakteristik materi seperti apa yang sesuai untuk kita gunakan sebagai munculnya kemampuan argumentasi siswa? model pembelajaran yang seperti apa yang sesuai digunakan dalam pembelajaran yang mampu memunculkan kemampuan argumentasi siswa? Aspek Afektif seperti apa yang akan muncul jika kita menggunakan prosses pembelajaran berbasis argumentasi? berikan pendapat saudara.
Menurut saya pada penilaian wawancara itu kurang tepat. Karena pemberian skor nya kurang spesifik dan belum jelas. Mungkin harus dibuat rubrik penilaian tersbut. Bukan hanya sekedar skor 4 jika jawaban benar dan relevan. Harus di jelaskan skor 4 itu jawaban yang seperti apa dan bagaimana.
BalasHapusDalam pembelajaran kimia karakteristik materi seperti apa yang sesuai untuk kita gunakan sebagai munculnya kemampuan argumentasi siswa?
BalasHapuskarakteristik materi harus bersifat kontekstual.
Argumentasi ilmiah adalah sebuah pernyataan yang didukung oleh beberapa bukti atau fakta yang diukur atau diamati dari kegiatan penyelidikan dan menghubungkan itu semua secara bersama-sama dengan fakta ilmu pengetahuan. Dasar tulisan yang bersifat argumentatif ini adalah berpikir kritis dan logis, sehingga pemikirannya didasarkan pada fakta-fakta atau bukti-bukti yang ada (Keraf, 2007). Oleh karena itu melalui argumentasi, peserta didik dapat berusaha menunjukkan fakta-fakta sedemikian rupa, sehingga mereka mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu klaim benar atau tidak.
Apabila peserta didik tidak dilatih untuk berargumentasi ilmiah, maka akan mengakibatkan peserta didik hanya memiliki banyak pengetahuan saja, tetapi mereka tidak tahu bagaimana cara memperoleh pengetahuan dan suatu konsep ilmu pengetahuan. Karena mereka tidak diberi kesempatan untuk belajar bagaimana menjelaskan data, menilai relevansi atau kecukupan bukti, mendukung klaim, menanggapi pertanyaan atau adu pendapat dan merevisi pernyataan berdasarkan umpan balik atau bukti baru yang didapatkan (Probosari, dkk., 2016). Selain itu, peserta didik akan cepat lupa dengan materi yang diajarkan karena mereka lebih banyak menghafal dan belajar teori saja, sehingga menyebabkan potensi berpikir kritis dan logis peserta didik kurang tergali secara optimal.
sependapat dengan tri bahwa dalam pembelajaran kimia karakteristik materi yang sesuai untuk kita gunakan untuk memunculkan kemampuan argumentasi siswa adalah materi pembelajaran yang bersifat kontekstual dimana peserta didik didorong untuk mengekplorasi diri untuk mampu berargumentasi secara ilmiah. Apabila peserta didik tidak dilatih untuk berargumentasi ilmiah, maka akan mengakibatkan peserta didik hanya memiliki banyak pengetahuan saja, tetapi mereka tidak tahu bagaimana cara memperoleh pengetahuan dan suatu konsep ilmu pengetahuan.
Hapussaya sependapat dengan teman-teman bahwasannya karakteristik materi yang sesuai dapat memunculkan kemampuan argumentasi siswa adalah materi pembelajaran yang bersifat kontekstual dimana peserta didik didorong untuk mengekplorasi diri untuk mampu berargumentasi secara ilmiah. Argumentasi ilmiah adalah sebuah pernyataan yang didukung oleh beberapa bukti atau fakta yang diukur atau diamati dari kegiatan penyelidikan dan menghubungkan itu semua secara bersama-sama dengan fakta ilmu pengetahuan. Dasar tulisan yang bersifat argumentatif ini adalah berpikir kritis dan logis, sehingga pemikirannya didasarkan pada fakta-fakta atau bukti-bukti yang ada (Keraf, 2007). Oleh karena itu melalui argumentasi, peserta didik dapat berusaha menunjukkan fakta-fakta sedemikian rupa, sehingga mereka mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu klaim benar atau tidak.
HapusModel pembelajaran yang seperti apa yang sesuai digunakan dalam pembelajaran yang mampu memunculkan kemampuan argumentasi siswa?
BalasHapus.
Dalam melihat keselarasan antara sintaks suatu model dengan kemampuan argumentasi sebaiknya dibuat suatu tabel dimana penjabaran terdiri dari Langkah-langkah model pembelajarannya, kegiatan guru, kemampuan argumentasi yang diharapkan, serta aspek argumentasi apa yang muncul. Nah setelah dari situ, apabila aspek argumentasi banyak muncul disetiap langkah pembelajaran berarti kemampuan argumentasi tersebut dapat diukur oleh suatu model. Berdasarkan penelitian, beberapa model yang telah diuji dan dapat meningkatkan kemampuan argumentasi seperti Predict-Observe-Explain, Kooperatif tipe TSTS, dan Guide Discovery Learning.
model pembelajaran yang seperti apa yang sesuai digunakan dalam pembelajaran yang mampu memunculkan kemampuan argumentasi siswa?
BalasHapusbisa dengan melihat sintaksisnya/ tahapan pembelajaran, nah dari situ bisa kita lihat, bagian mana dalam pembelajaran yang dapat berpotensi meningkatkan/memunculkan aspek maupun indikator kemampuan berargumentasi.
Lebih baik jika dengan model berbasis kontekstual agar siswa lebih leluasa dalam mengasah kemampuan argumentasi.
Dimana peserta didik dapat menjelaskan data, menilai relevansi atau kecukupan bukti, mendukung klaim, menanggapi pertanyaan atau adu pendapat dan merevisi pernyataan berdasarkan umpan balik atau bukti baru yang didapatkan.
untuk karakteristik materi yang dapat digunakan dalam menilai kemampuan argumentasi ini bisa materi kimia apa saja, namun metode yang digunakan haruslah diskusi atau tanya jawab sehingga ada pertukaran ide satu sama lain
BalasHapusmenanggapi permasalahan model pembelajaran yang seperti apa yang sesuai digunakan dalam pembelajaran yang mampu memunculkan kemampuan argumentasi siswa?
BalasHapusmenurut saya kecocokan suatu model dengan kemampuan argumentasi adalah dengan terlebih dahulu melihat karakteristik model, materi dan semua aspek pendukung proses pembelajaran. model yang cukup cocok untuk meningkatkan kemampuan argumentasi diantaranya model-model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada pembelajaran student center. bila model pembelajaran yang diterapkan sudah student center maka dapat diasumsikan akan terjadi peningkatan argumentasi karena disini siswa akan dituntut dapat aktif dalam proses pemeblajaran maka indikator-indikator dari kemampuan argumentasi akan muncul dan dapat dinilai dari siswa
saya akan mencoba menjawab pertanyaan sugeng yakni Bagaimana pendapat saudara mengenai contoh Rubrik Penilaian Wawancara Kemampuan Argumentasi Oral Siswa diatas?
BalasHapusmenurut saya format rubrik penilaian kemampuan argumentasi berbentuk lisan (form wawancara) sudah cukup baik, namun masih belum mencover aspek kemampuan argumentasi yakni evidence, claim, reasoning, rebuttal qualifier dsbg. menurut saya menilai kemampuan argumentasi menggunakan form lisan/wawancara belum cukup efektif karena jika siswa diwawancara secara spontan maka siswa saya rasa belum mampu secara maksimal untuk membuat claim didukung evidence dan reasoning yang memadai.
model pembelajaran yang seperti apa yang sesuai digunakan dalam pembelajaran yang mampu memunculkan kemampuan argumentasi siswa?
BalasHapusmenurut saya kecocokan suatu model dengan kemampuan argumentasi adalah dengan terlebih dahulu melihat karakteristik model, materi dan semua aspek pendukung proses pembelajaran. model yang cukup cocok untuk meningkatkan kemampuan argumentasi diantaranya model-model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada pembelajaran student center. dengan pendekatan student center tentu siswa akan memiliki kesempatan untuk mengeksporasi kemampuannya. selain itu model-model yng memiliki syntaks yang pada sintaks nya ada tahapan siswa berdiskusi dan menyampaikan pendapat.
Dalam pembelajaran kimia karakteristik materi seperti apa yang sesuai untuk kita gunakan sebagai munculnya kemampuan argumentasi siswa?
BalasHapusmenurut saya,karakteristik materi yang mampu membuat siswa mampu berpikir secara luwas, membahas fakta, bukti dan menalar jabwan-jawaban pendukung, atau bisa juga dikatakan dengan karakteristik materi harus bersifat kontekstual. menyesuaikan dengan poin utama dari argumentasi adalah claim, bukti dan reasoning
model pembelajaran yang seperti apa yang sesuai digunakan dalam pembelajaran yang mampu memunculkan kemampuan argumentasi siswa?
BalasHapusmenurut saya model pembelajaran yang mampu memunculkan kemampuan argumentasi siswa diantaranya yaitu discovery learning, yang mana materi yang di tampilkan tidak secara utuh, tetapi dibuat dalam bentuk puzzel.
Dalam pembelajaran kimia karakteristik materi seperti apa yang sesuai untuk kita gunakan sebagai munculnya kemampuan argumentasi siswa?
BalasHapusmenurut saya materi apa saja bisa dimunculkan dalam kemampuan argumentasi siswa baik itu materi kontekstual maupun tidak kontekstual.