Selasa, 18 September 2018

Materi 3. Landasan Filosofis Pengembangan Kurikulum (Epistemologi)

Pengertian Filsafat
Istilah filsafat adalah terjemahan dari bahasa inggris "phylosophy" yang berasal dari perpaduan dua kata Yunani Purba "philien" yang berarti cinta (love), dan "sophia" (wisdom) yang bearti kebijaksanaan. Jadi secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau lofe of wisdom. Secara operasional filsafat mengandung dua pengertian, yakni sebagai proses (berfilsafat) dan sebagai hasil berfilsafat (sistem teori atau pemikiran). Dua dari lima definisi filsafat yang dikemukakan Titus menunjukkan pengertian di atas: "Phyloshopy is a method of reflective thinking and reasoned inquiry; piloshopy is a group of theories or systems of though". Dalam kaitanya dengan definisi filsafat sebagai proses, Socrates mengemukakan bahwa filsafat adalah cara berpikir secara radikal, menyeluruh, dan mendalam atau cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalm-dalamnya.

Berdasarkan luas lingkup yang menjadi objek kajiannya, filsafat dapat dibagi dalam dua cabang besar, yaitu: 1) Filsafat Umum atau Filsafat Murni, dan 2) Filsafat Khusus atau Filsafat Terapan. Cabang filsafat umum terdiri atas:
  • Metafisika, membahas hakikat kenyataan atau realistas yang meliputi (1) metafisika umum atau ontologi, (2) metafisika khusus yang meliputi kosmologi (hakikat alam semesta), teologi (hakikat ketuhanan), dan antropologi filsafat (hakikat manusia).
  • Epistemologi dan logika, membahas hakikat pengetahuan (sumber pengetahuan, metode mencari pengetahuan, kesahihan pengetahuan, dan batas-batas pengetahuan) dan hakikat penalaran (deduktif dan induktif).
  • Aksiologi, membahas hakikat nilai dengan cabang-cabangnya etika (hakikat kebaikan), dan estetika (hakikat keindahan)
Cabang – cabang filsafat khusus atau filsafat terapan, pembagiannya didasarkan pada kekhususan objeknya antara lain : filsafat hukum, filsafat sejarah, filsafat ilmu, filsafat religi, filsafat moral, dan filsafat pendidikan.
Epistimologi
Secara etimologi, epistemologi merupakan kata gabungan yang diangkat dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu episteme dan logos. Episteme berarti pengetahuan atau kebenaran dan logos berarti pikiran, kata atau teori. Dengan demikian epistimologi dapat diartikan sebagai pengetahuan sistematik mengenahi pengetahuan. Epistimologi dapat juga diartikan sebagai teori pengetahuan yang benar (teori of knowledges). Epistimologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang asal muasal, sumber, metode, struktur dan validitas atau kebenaran pengetahuan.
Istilah epistimologi dipakai pertama kali oleh J. F. Feriere untuk membedakannya dengan cabang filsafat lain yaitu ontologi (metafisika umum). Filsafat pengetahuan (Epistimologi) merupakan salah satu cabang filsafat yang mempersoalkan masalah hakikat pengetahuan. Epistomogi merupakan bagian dari filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan asal mula pengetahuan, batas – batas, sifat sifat dan kesahihan pengetahuan. Objeck material epistimologi adalah pengetahuan . Objek formal epistemologi adalah hakekat pengetahuan.
  1. Logika Material adalah usaha untuk menetapkan kebenaran dari suatu pemikiran di tinjau dari segi isinya. Lawannya adalah logika formal (menyelidiki bentuk pemikiran yang masuk akal). Apabila logika formal bersangkutan dengan bentuk-bentuk pemikiran, maka logika material bersangkutan dengan isi pemikiran. Dengan kata lain, apabila logika formal yang biasanya disebut istilah ’logika’ berusaha untuk menyelidiki dan menetapkan bentuk pemikiran yang masuk akal, maka logika material berusaha untuk menetapkan kebenaran dari suatu pemikiran ditinjau dari segi isinya. Maka dapat disimpulkan bahwa logika formal bersangkutan dengan masalah kebenaran formal sering disebut keabsahan (jalan) pemikiran. Sedangkan logika material bersangkutan dengan kebenaran materiil yang sering juga disebut sebagai kebenaran autentik atau otentisitas isi pemikiran.
  2. Kriteriologia  berasal dari kata kriterium yang berarti ukuran. Ukuran yang dimaksud adalah ukuran untuk menetapkan benar tidaknya suatu pikiran atau pengetahuan tertentu. Dengan demikian kriteriologia merupakan suatu cabang filsafat yang berusaha untuk menetapkan benar tidaknya suatu pikiran atau pengetahuan berdasarkan ukuran tentang kebenaran.
  3. Kritika Pengetahuan adalah pengetahuan yang berdasarkan tinjauan secara mendalam, berusaha menentukan benar tidaknya suatu pikiran atau pengetahuan manusia.
  4. Gnoseologia (gnosis = keilahian, logos = ilmu pengetahuan) adalah ilmu pengetahuan atau cabang filsafat yang berusaha untuk memperoleh pengetahuan mengenai hakikat pengetahuan, khususnya mengenahi pengetahuan yang bersifat keilahian.
  5. Filsafat pengetahuan menjelaskan tentang ilmu pengetahuan kefilsafatan yang secara khusus akan memperoleh pengetahuan tentang hakikat pengetahuan. J.A.Niels Mulder menjelaskan bahwa epistimologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang watak, batas-batas dan berlakunya dari ilmu pengetahuan.  Abbas Hamami Mintarejo berpendapat bahwa epistemologi adalah bagian filsafat atau cabang filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan dan mengadakan penilaian atau pembenaran dari pengetahuan yang telah terjadi itu.
Epistimologi adalah bagian filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan kesahihan pengetahuan. Jadi, objek material epistimologi adalah pengetahuan, sedangkan objek formalnya adalah hakikat pengetahuan itu.
Aspek estimologi merupakan aspek yang membahas tentang pengetahuan filsafat. Aspek ini membahas bagaimana cara kita mencari pengetahuan dan seperti apa pengetahuan tersebut. Dalam aspek epistemologi ini terdapat beberapa logika, yaitu: analogi, silogisme, premis mayor, dan premis minor.
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persaaman antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk – bentuk yang lain. Silogisme adalah penarikan kesimpilan konklusi secara deduktif tidak langsung, yang konklusinya ditarik dari premis yang di sediakan sekaligus. Premis mayor bersifat umum yang berisi tentang pengetahuan, kebenaran, dan kepastian. Premis Minor bersifat spesifik yang berisi sebuah struktur berpikir dan dalil – dalilnya. Dalam epistimologi dikenal dengan 2 aliran, yaitu:
  • Rasionalisme : Pentingnya akal yang menentukan hasil/keputusan.
  • Empirisme : Realita kebenaran terletak pada benda kongrit yang dapat diindra karena ilmu atau pengalam impiris.
Berdasarkan pemaparan di atas maka timbullah permasalahan sebagai berikut:
  1. Setelah saudara membaca tentang epistemologi, bagaimana pendapat saudara tentang epistemologi itu sendiri?
  2. Bagaimana pendapat saudara tentang perkembangan kurikulum yang terus menerus dilakukan jika kita lihat dari filsafat epistemologi?
  3. Tolong berikan contoh tentang penerapan filsafat epistemologi dalam pembelajaran?

23 komentar:

  1. Epistemologi membahas ruang lingkup dan batas-batas pengetahuan menyangkut teori pengetahuan yang memiliki makna bahwa epistemologi adalah sebagai landasan tentang pengetahuan. Epistemologi diperlukan dalam pendidikan antara lain dalam hubungannya dengan dasar kurikulum yaitu menyangkut materi yang bagaimana serta bagaimana cara menyampaikan pengetahuan kepada anak didik disekolah. Pertanyaan mengenai mengapa salah satu mata pelajaran dijadikan pelajaran wajib dan mengapa pelajaran lain dijadikan sebagai mata pelajaran pilihan juga merupakan penerapan epistemologi dalam bidang pendidikan. Beberapa contoh lain adalah menyangkut pertanyaan berikut: metode mana yang paling tepat digunakan dalam proses pendidikan? Dengan sistem pendidikan yang mana kegiatan pendidikan dilaksanakan untuk mendapatkan nilai pendidikan yang benar?. Bagaimana penerapan epistemologi dalam kimia?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas masukan yang diberikan oleh saudari tri,

      Hapus
    2. Saya sependapat dengan saudari tri, tentang "Epistemologi membahas ruang lingkup dan batas-batas pengetahuan menyangkut teori pengetahuan yang memiliki makna bahwa epistemologi adalah sebagai landasan tentang pengetahuan. Epistemologi diperlukan dalam pendidikan antara lain dalam hubungannya dengan dasar kurikulum yaitu menyangkut materi yang bagaimana serta bagaimana cara menyampaikan pengetahuan kepada anak didik disekolah".

      Hapus
    3. Pertanyaan yang sama juga terpikirkan oleh saya mengenai "metode mana yang paling tepat digunakan dalam proses pendidikan? Dengan sistem pendidikan yang mana kegiatan pendidikan dilaksanakan untuk mendapatkan nilai pendidikan yang benar? Bagaimana penerapan epistemologi dalam kimia?

      Hapus
    4. Disaat kita berbicara mengenai metode, Metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu. Jadi disaat kita brtanya metode yang mana maka kita lihat dahulu persoalannya apa? materinya apa? Tujuannya ap? Sehingga kita bisa merancangnya dengan baik. Nah pertanyaan yang timbul kembali bagaimana cara kita mendesainnya ketika kita telah mengetahui materinya, kita ambil contoh pelajaran kimia, materinya mengenai bentuk molekul, bagaimana kita mendesain pembelajarnnya, metode ap yang kita pilih?

      Hapus
  2. Trimakasih atas masukan yang saudari berikan,

    BalasHapus
  3. saya sependapat dengan saudari yang mengatakan bahwa k13 menuntut siswa untuk memperoleh ilmu pemgetahuan dengan melakukannya (learning by doing) atau pembelajaran berpusat pada siswa. salah satu model yg bisa guri terapkan dalam pembelajaran adalah model PjBL,PBL,Inquiry, dll, tetapi dari pernyataan saudari penerapan epistemologi ini baru terlihat dari Lahirnya KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), berarti penerapan epistemologi ini blum terlihat pada kurikulum sebelumnya?

    BalasHapus
  4. karna kutikulum yang diterapkan pemerintah sekarang sejak tahun 2013 yaitu K13, dapatkah kita lebih membahas tentang kurikulum yang diterapkan sekarang saja, dari segi epistemologinya?

    BalasHapus
  5. Setiap negara tentu mempunyai filsafat yang berbeda. Artinya, landasan filosofis dan tujuan pendidikannya juga berbeda. Landasan filosofis dalam negara Indoensia saat ini adalah pancasila, sehingga tujuan pendidikan yang diinginkan di Indonesia dapat menggambarkan sila-silanya. Salah satu contoh epistemologi dalam pembelajaran saya ambil dari sila kedua dimana Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Konsep epistemologi sendiri adalah hakikat pengetahuan (sumber pengetahuan dan metode mencari pengetahuan, kesahihan pengetahuan) Sehingga yang mencerminkan itu adalah Komunikasi antara guru dan siswa harus memperjelas bahan-bahan ajaran sehungga dapat menyamakan persepsi dari berbagai sumber. Keadilan dalam hakikat pengetahuan disini ialah guru tidak boleh menganggap dirinya atau salah satu siswanya memiliki isi pelajaran yang benar namun harus dikumpulkan dari berbagai sumber dan disatukan persepsi siswa agar siswa terbentuk sumber pengetahuan yang benar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sangat berterimaksih atas masukan yang saudari berikan,

      Hapus
    2. Ini merupakan masukan yang sangat bagus, saya sepndapat dngan saudari mengenai "Konsep epistemologi sendiri adalah hakikat pengetahuan (sumber pengetahuan dan metode mencari pengetahuan, kesahihan pengetahuan) Sehingga yang mencerminkan itu adalah Komunikasi antara guru dan siswa harus memperjelas bahan-bahan ajaran sehingga dapat menyamakan persepsi dari berbagai sumber".

      Hapus
    3. Tetapi menurut pendapat saudari model/metode yang bagaimana yang cocok diterapkan dalam proses pembelajaran, menitik beratkan kepada bagaimana siswa mampu memanfaatkan sumber, mencari, dan memperifikasi sendiri kebenaran sehingga menjadi pengetahuan yang baru baginya?

      Hapus
    4. menanggapi pertanyaan saudara sugeng model/ metode yang cocok kita terpkan kembali lagi kepada bagaimana situasi dan kondisi dimana kita mengajar, siapa siswanya dan bagaimana gaya belajar serta karakteristik siswa tersebut. menurut saya model tidak ada model yang paling cocok itu tergantung bagaimana guru memimilah dan memilih apa yang sesuai dengan karakter materi, contoh model yang dapat mengasah siswa mampu memanfaatkan sumber, mencari, dan memperifikasi sendiri kebenaran sehingga menjadi pengetahuan yang baru baginya yakni guideed inquiry, maupun discovery learning. namun kembali lagi model itu akan cocok jika gurunya bisa mengaturnya sedemikian rupa, dan penerapan model itu dapat memiliki hasil berbeda sebagaimana guru mengaplikasikannya

      Hapus
    5. terimakasih atas tanggapan yang diberikan oleh kak rini,

      Hapus
  6. epistemologi adalah bagian ilmu yang membahas pengetahuan manusia dalam berbagai jenis dan ukuran kebenarannya. Karena itu dalam pembahasan epistemologi biasanya berhubungan dengan apa itu pengetahuan? Apa yang dapat kita ketahui? Bagaimana cara kita mengetahui sesuatu? Bagaimana relasi pengetahuan dengan kepercayaan, konsepsi, persepsi, intuisi, dan sebagainya? sampai persoalan apa yang menjadi ukuran kebenaran bagi pengetahuan tersebut?.
    beberapa nilai penting epistemologi, yaitu:
    1) Epistemologi memberikan kepercayaan bahwa manusia mampu mencapai pengetahuan.
    2) Epistemologi memberikan manusia keyakinan yang kuat akan pandangan dunia (world view) dan ideologi yang dianutnya.
    3) Epistemologi mengukuhkan nilai dan kemampuan akal serta kebenaran dan kesahihan metodenya dalam mendapatkan pengetahuan yang benar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sependapat dengan apa yang disampaikan oleh esa yaitu epistemologi adalah bagian ilmu yang membahas pengetahuan manusia dalam berbagai jenis dan ukuran kebenarannya. Karena itu dalam pembahasan epistemologi biasanya berhubungan dengan apa itu pengetahuan? Apa yang dapat kita ketahui? Bagaimana cara kita mengetahui sesuatu? Bagaimana relasi pengetahuan dengan kepercayaan, konsepsi, persepsi, intuisi, dan sebagainya, sampai persoalan apa yang menjadi ukuran kebenaran bagi pengetahuan tersebut

      Hapus
    2. saya sependapat dengan teman-teman bahwa epistemologi adalah bagian ilmu yang membahas pengetahuan manusia dalam berbagai jenis dan ukuran kebenarannya.beberapa nilai penting epistemologi, yaitu:
      1) Epistemologi memberikan kepercayaan bahwa manusia mampu mencapai pengetahuan.
      2) Epistemologi memberikan manusia keyakinan yang kuat akan pandangan dunia (world view) dan ideologi yang dianutnya.
      3) Epistemologi mengukuhkan nilai dan kemampuan akal serta kebenaran dan kesahihan metodenya dalam mendapatkan pengetahuan yang benar.

      Hapus
  7. Epistemologi dikenal sebagai filsafat ilmu pengetahuan. epistemologi atau teori pengetahuan, adalah suatu cabang filsafat yang membahas secara mendalam tentang segenap proses yang terlihat dalam usaha kita untuk memperoleh pengetahuan. Masalah epistemologis pendidikan berkaitan dengan isi pendidikan yang menjadi landasan pengetahuan dalam rangka membekali subyek didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang efektif. Dengan demikian, masalah epistemologis pendidikan akan mempertanyakan bagaimana pendidikan dipahami sebagai sebuah ilmu dan apa saja yang layak (sebagai ilmu pengetahuan) diberikan kepada subyek didik. Epistemologi mengartikan Ilmu sebagai pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan. Metode inilah yang membedakan ilmu dengan hasil pemikiran yang lainnya
    Perkembangan kurikulum terus dilakukan sesuai perkembangan zaman. Seperti yang disampaikan saudari rifani, tentang landasan filosofis dalam negara Indoensia saat ini adalah pancasila, sehingga tujuan pendidikan yang diinginkan di Indonesia dapat menggambarkan sila-silanya.Selagi tidak menyimpang dari pengamalan dari pancasila guna mewujudkan cita-cita pendidikan nasional bagi saya itu sah-sah saja. Pengamalan pancasila dalam pembelajaran sungguhlah banyak. Salah satunya pada pegamalan sila pertama. Dengan mempelajari materi-materi pembelajaran menjadikan peserta didik mengakui akan keberadaan tuhan yang maha esa sebagai pencipta alam semesta. Menumbuhkan semangat gotong royong dan saling bekerja sama dalam kelompok.

    BalasHapus
  8. saya akan menanggapi permasalahan mengenai perkembangan kurikulum yang terus menerus dilakukan jika dilihat dari filsafat epistemologi, menurut saya kita lihat terlebih dahulu dari pengertian epistimologi tersebut yang berarti bagian filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan kesahihan pengetahuan sehingga objek material epistimologi adalah pengetahuan, sedangkan objek formalnya adalah hakikat pengetahuan itu. jadi berdasarkan pengembangan kurikulum haruslah dilihat dari penting atau tidaknya kurikulum tersebut dan hakikat dari kurikulum tersebut.

    BalasHapus
  9. Permasalahan pertama, Epistimologi adalah bagian filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan kesahihan pengetahuan. Jadi, objek material epistimologi adalah pengetahuan, sedangkan objek formalnya adalah hakikat pengetahuan itu.
    Aspek estimologi merupakan aspek yang membahas tentang pengetahuan filsafat. Aspek ini membahas bagaimana cara kita mencari pengetahuan dan seperti apa pengetahuan tersebut. Dalam aspek epistemologi ini terdapat beberapa logika, yaitu: analogi, silogisme, premis mayor, dan premis minor.
    sekalian menjawab permasalhan kedua tentang perkembangan kurikulum yang terus menerus dilakukan jika kita lihat dari filsafat epistemologi yaitu didasarkan pada terjadinya pengetahuan edangkan objek formalnya adalah hakikat pengetahuan itu. jadi berdasarkan pengembangan kurikulum haruslah dilihat dari penting atau tidaknya kurikulum tersebut dan hakikat dari kurikulum tersebut.

    BalasHapus
  10. bagaimana situasi dan kondisi dimana kita mengajar, siapa siswanya dan bagaimana gaya belajar serta karakteristik siswa tersebut. menurut saya model tidak ada model yang paling cocok itu tergantung bagaimana guru memimilah dan memilih apa yang sesuai dengan karakter materi, contoh model yang dapat mengasah siswa mampu memanfaatkan sumber, mencari, dan memperifikasi sendiri kebenaran sehingga menjadi pengetahuan yang baru baginya yakni guideed inquiry, maupun discovery learning. namun kembali lagi model itu akan cocok jika gurunya bisa mengaturnya sedemikian rupa, dan penerapan model itu dapat memiliki hasil berbeda sebagaimana guru mengaplikasikannya.

    BalasHapus
  11. epistemologi atau teori pengetahuan, adalah suatu cabang filsafat yang membahas secara mendalam tentang segenap proses yang terlihat dalam usaha kita untuk memperoleh pengetahuan. Epistemologi diperlukan dalam pendidikan antara lain dalam hubungannya dengan dasar kurikulum yaitu menyangkut materi yang bagaimana serta bagaimana cara menyampaikan pengetahuan kepada anak didik disekolah. Pertanyaan mengenai mengapa salah

    BalasHapus
  12. Casinos In Vegas For Real Money - Dr.MD
    No deposit bonuses are always 진주 출장안마 good ways of 대구광역 출장안마 in real life casino games 부산광역 출장샵 like roulette, blackjack and other 전주 출장안마 casino games, like poker, bingo, 순천 출장샵

    BalasHapus

Materi 7. Penyusunan Rubrik Penilaian Kreativitas (Berpikir Kreatif) dalam Kimia

Definisi Kreativitas Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam su...