1.1 Senyawa Koordinasi (Coordination Coumpond)
Sifat yang paling khas pada logam transisi adalah tentang persenyawaan dan ikatannya. Yang biasa disebut dengan ion kompleks. Ion kompleks sendiri terdiri dari atom pusat dan beberapa ligan. Untuk menjaga agar muatannya tetap netral biasanya ion kompleks bersenyawa dengan anion atau kation yang lain (counter ions).
Ion Kompleks : Bilangan Koordinasi , Bentuk Molekul, dan Ligan
1. Bilangan koordinasi.
Bilanagan koordinasi adalah
jumlah
dari ligan yang mengikat langsung pada atom pusat dan itu
berbeda-beda pada setiap atom pusat
tergantung dari
muatan atom pusat itu tersebut, biasanya jumlah ligan maksimal adalah
dua kali dari
jumlah muatan atom pusat
tersebut.
2. Bentuk molekul
Bentuk molekul dari ion
kompleks tergantung pada senyawa koordinasinya dan
atom pusatnya. Berikut ini beberapa contoh
bentuk molekul dari ion kompleks :
1. Ligan
Ligan biasanya terdiri dari
anion atau molekul yang dapat menyumbang sepasang atau
lebih elektron bebas. Ligan dapat
dibedakan menjadi
ligan monodentat (menyumbang satu pasang elektron
bebas),
bidentat (menyumbang dua
pasang
elektron bebas),
dan polidentat (menyumbang
lebih dari dua pasang elektron bebas).
Rumus dan Nama Senyawa Koordinasi
Cara pemberian nama
pada ion kompleks
dapat
dilakukan dengan cara :
1. Memberikan nama kation sebelum nama
anion
2. Muatan
kation
sesuai dengan
muatan
anion
3. Ligan netral
ditulis
sebelum anion
2. Contoh Soal :
Ion Kompleks Negatif
Nama dari K2[Co(NH3)2Cl4] Penyelesaian
:
K2[Co(NH3)2Cl4]=2K+ + [Co(NH3)2Cl4] 2-
Pertama memberi
nama pada ion kompleksnya terlebih dahulu dengan menentukan terlebih dahulu
muatan
atom pusatnya
Muatan Ion Kompleks = muatan atom pusat + jumlah muatan
ligan
-2 = muatan Co + muatan 2(NH3) + muatan
4(Cl-)
-2 = muatan Co + (0) + (-4)
Muatan Co = (-2) + 4
1. Muatan
Co = +2
Karena ion
kompleksnya bermuatan negatif
maka atom pusatnya berakhiran
at. Jadi namanya Cobaltat (II)
2. Beri nama ligan-ligannya
a. (NH3)2 = Biammonia
b. Cl4 = Tetrakloro
3. Beri nama ion kompleksnya
Atom pusat + ligan netral + ligan bermuatan
Cobaltat (II) biammonia tetrakloro
Setelah itu mulai memberi
nama senyawanya yaitu
: Kalium cobaltat
(II) diammonia tetrakloro.
Ion Kompleks Positif
Nama dari
[Co(NH3)4Cl2]Cl
Penyelesaian : [Co(NH3)4Cl2]Cl = [Co(NH3)4Cl2]++ Cl-
Pertama memberi
nama pada ion kompleksnya terlebih dahulu dengan
menentukan
terlebih
dahulu muatan atom pusatnya.
Muatan Ion Kompleks = muatan atom pusat + jumlah muatan
ligan
+1 = muatan
Co + muatan 4(NH3)
+ muatan 2(Cl-)
+1 = muatan
Co + 0 -2
Muatan Co = +1 +2
1. Muatan
Co = +3
Namanya Cobalt (III)
2. Beri nama ligan-ligannya
a. (NH3)4 = Tetraammonia
b. Cl2 = DIkloro
3. Beri nama ion kompleksnya
Atom pusat + ligan netral + ligan bermuatan
Cobalt (III) tetraammonia dikloro
Setelah itu mulai memberi
nama senyawanya yaitu
: Cobalt (III) tetraammonia dikloro klorida
Sejarah Pandangan : Alfred Wenner dan Senyawa Koordinasi
Senyawa yang sekarang
kita
sering sebut dengan
senyawa koordinasi telah dikenal hampir
200 tahun ketika kimiawan Swiss
mempelajarinya di tahun 1890. Dia mempelajari beberapa ikatan pada kobalt yang ditunjukkan
pada tabel 23.10,
yang mengandung ion
kobalt (III),
tiga ion klorida, dan beberapa molekul
ammonia.
Werner
mengusulkan
dua
tipe valensi, atau kemampuan
bergabung,
untuk ion logam. Primary valence, sekarang dikenal sebagai oxidation state,
adalah
muatan positif pada logam yang harus
diimbangi oleh muatan
dari
anion. Secondary state,
sekarang dikenal
sebagai coordination number,
adalah jumlah dari
ligan yang terikat
langsung pada atom pusat.
Isomer Pada Senyawa Koordinasi
Isomer adalah senyawa yang memiliki
rumus kimia yang sama tetapi memiliki struktur/bentuk yang berbeda.
Isomer Bangun : Atom Sama Bentuk
Berbeda
Dua senyawa yang sama tetapi
terhubung
berbeda, dikenal
dengan isomer bangun. Senyawa
koordinasi juga dapat memiliki
isomer bangun yang dibedakan dari
: komposisi ion kompleksnya
(Coordination Isomer), dan donor
atom dari ligannya (Linkage Isomer).
1. Coordination Isomer
terjadi
ketika komposisi dari ion kompleks berubah tetapi ikatannya tetap. Misalnya saja ketika ligan
bertukar
posisi menjadi counter ions ataupun
sebaliknya,
pada [Pt(NH3)4Cl2] (NO2)2 dan [Pt(NH3)4(NO2)] Cl2. Pada senyawa pertama Cl- bertindak sebagai ligan
dan NO2- bertindak sebagai counter
ions. Pada senyawa kedua posisi ligan
dan
counter
ions bertukar. Contoh lainnya pada senyawa
[Cr(NH3)6][Co(CN)6] dan
[Co(NH3)6][Cr(CN)6]. Pada senyawa pertama NH3 sebagai
ligan dari
Cr tetapi pada senyawa kedua sebagai
ligan
dari
Cr.
2. Linkage Isomer
terjadi
ketika komposisi ion kompleks memiliki
sisa
yang sama tetapi
donor atom ligan
berbeda.
Misalnya pada ion
nitrit dapat mengikat dengan
mendonorkan pasangan elkton melalui N (nitro,O2N:)
atau dari atom O (nitrito,ONO:) untuk memberi linkage isomer, pada senyawa orange pentaamin
nitro cobalt (III) klorida [Co(NH3)5(NO2)] Cl2 (bawah kiri)
dan senyawa merah pentaamin
nitrito cobalt (III) klorida [Co(NH3)5(ONO)] Cl2 (bawah kanan).
Isomer Ruang : Perbedaan Tempat Atom
Isomer ruang
adalah
senyawa yang memiliki atom
yang sama tetapi
memiliki ruang yang berbeda dalam
berikatan. Isomer
ruang terbagi menjadi
dua yaitu
isomer geometri dan isomer optik.
- Isomer Geometri (biasa dikenal dengan cis-trans isomer) terjadi ketika atom atau sekumpulan atom menyusun posisi yang berbeda pada atom pusat. Sebagai contoh, bentuk segi empat planar [Pt(NH3)2Cl2] mempunyai dua penataan, yang mana menimbulkan dua macam senyawa yaitu cis-diammina dikloro platina (II) dan trans-diammina dikloro platina (II). Bentuk oktahedral juga menunjukkan isomer cis-trans.
- Isomer Optik Isomer optik terjadi ketika molekul dan bayangannya tidak menghasilkan bentuk yang sama.
1.2 Dasar Teori Ikatan dan Sifat Ion Kompleks
A. Aplikasi Teori Ikatan Valensi pada Ion Kompleks
Teori ikatan valensi (VB)
dapat
membantu
menjelaskan ikatan
pada ion kompleks.
Pada
pembentukan ion kompleks. Orbital
ligan yang terisi penuh bertumpang tindih
dengan orbital logamyang kosong. Ligan
(basa Lewis) memberi pasangan elektron dan
logam (asam Lewis) menerima pasangan elektron menerima dari ikatan kovalen
ion kompleks. Seperti
ikatan kovalen, kedua atom menyumbang elektron bersama, yang disebut
ikatan kovalen koordinasi. Untuk menentukan bentuk senyawa kompleks tergantung dari jenis
orbital ion logam yang diisi
oleh ligan.
B. Bentuk Oktahedral Kompleks
Ion
heksa
ammin
kromium (III), [Cr(NH3)6]3+ digambarkan dengan
teori VB untuk membentuk oktahedral enam orbital
kosong ion Cr3+ dua orbital 3d, satu 4s, dan tiga 4p yang
akan
diisi oleh enam
molekul NH3 yang memberi
pasangan elekton bebasnya sehingga
menghasilkan
hibrida d2sp3.
Tiga
orbital 3d yang tidak
terisi penuh membuat
ion kompleks paramagnetic.
Hibrida orbital dan ikatan pada oktahedral ion [Cr(NH3)6]3+ A gambaran VB untuk [Cr(NH3)6]3+. B bagian dari orbital Cr3+ kosong dan terisi oleh enam
molekul NH3 sehinnga menjadi
hibrida d2sp3
Bentuk Segi Empat Planar
Kompleks
Ion logam yang memiliki orbital d8 biasanya akan membentuk
segi empat planar
kompleks. Pada ion [Ni(CN)4]2- Ni2+ memiliki
satu orbital kosong pada 3d, satu
orbital kosong pada 4s, dua
orbital kosong pada 4p yang akan diisi
oleh
4 ion CN- yang memberi
pasangan elektron
bebasnya sehingga menghasilkan hibrida dsp2.
Hibrida orbital
dan ikatan pada segi empat planar ion [Ni(CN)4]2-A
gambaran VB untuk [Ni(CN)4]2-. B bagian dari orbital Ni2+ yang kosong dan terisi oleh empat ion CN- sehingga menjadi hibrida dsp2
Bentuk Tetrahedral
Kompleks
Ion logam yang sub
kulit d-nya terisi penuh,
seperti Zn2+ ([Ar] 3d10).
Pada ion [Zn(OH)4]2- Zn2+ memiliki satu
orbital kosong pada 4s,
tiga
orbital kosong
pada 4p yang akan diisi
oleh
empat ion OH- yang
akan menghasilkan
hibrida sp3.
Hibrida orbital
dan ikatan pada
segi empat planar ion [Ni(CN)4]2-A gambaran VB untuk [Ni(CN)4]2-. B bagian dari orbital Ni2+ yang kosong dan terisi oleh empat ion CN- sehingga menjadi hibrida dps2.
Teori Daerah Kristal
Warnanya apa ? cahaya putih adalah radiasi elektromagnetik terdiri
dari semua panjang
gelombang (λ)
pada warna terlihat.
Senyawa dapat berubah
warna dengan menyerap panjang
gelombang dan
memantulkannya. Satu senyawa mempunyai warna yang
khusus karena memiliki dua alasan
:
- Senyawa itu dapat memantulkan warna tersebut
- Senyawa itu dapat menyerap warna tersebut
Pembelahan Orbital
d Pada Ligan Oktahedral
Pada teori daerah
Kristal sifat dari kompleks terjadi dari
pemisahan energi
orbital d. Pernyataan
itu memperlihatkan bahwa ion kompleks
merupakan hasil dari gaya tarik
elektrostatik antara kation logam dan muatan negatif
ligan.
Lima orbital d pada area
oktahedral. A asumsi kita
ligan mendekati ion logam dari tiga arah. B dan C lobus dari dx2- 2 dan d 2 mendekat langsung pada ligan sehingga tolakan
lebih kuat. D ke F lobus
dari dxy,dxz dan dyz mengarah di antara dua ligan sehinnga tolakan lebih lemah
Dari
uraian diatas permasalahan yang timbul adalah :
Bagaimana
Struktur molekul Werner dari [Co (NH3)6].Cl3 ?
Apa nama senyawa kompleks tersebut? Ikatan apa saja yang terjadi pada senyawa
kompeks [Co (NH3)6].Cl3 ?
menanggapi pertanyaan bang sugeng tentang nama dari senyawa kompleks tersebut adalah senyawa heksa ammine cobalt (III) klorida. adapun ikatan yang terjadi yaitu Ligan ammonia dan ligan klorida dari kompleks [Co(NH3)6]Cl3 menggunakan pasangan ion dari elektron dan membentuk ikatan dengan kation cobalt. Ion cobalt memiliki muatan 3+, ion klorida 1- dan ammonia netral, oleh sebab itu [Co(NH3)6] memiliki muatan sebesar 3+ dan [Co(NH3)5Cl] memiliki muatan sebesar 2+. Kation dari kompleks tersebut dapat mengkristal dan membentuk garam klorida (Riyanto, 2017).
BalasHapusTerimakasih atas jawaban yang saudari berikan, bagaimana cara kita memberikan penamaan padda senyawa kompleks yang lain?
HapusCara pemberian nama pada ion kompleks dapat dilakukan dengan cara :
Hapus1. Memberikan nama kation sebelum nama anion
2. Muatan kation sesuai dengan muatan anion
3. Ligan netral ditulis sebelum anion
saya sependapat dengan fira, nama dari senyawa kompleks tersebut adalah senyawa heksa ammine cobalt (III) klorida dan ikatan yang terjadi yaitu Ligan ammonia serta ligan klorida.
Hapusdan betul seperti yang tri katakan bahwa dalam menamai ion kompleks dapat dilakukan dengan cara yakni, menamai dengan mendahulukan nama kation sebelum anion, muatan kationnya disesuaikan dengan anion dan ligan netral ditulus sebelum anion, dan atau bisa juga dengan melihat daftar penamaan secara IUPAC maupun mineralnya sehingga siswa lebih paham atau bisa juga dengan googling.
saya sependapat dengan teman-teman bahwa senyawa heksa ammine cobalt (III) klorida. adapun ikatan yang terjadi yaitu Ligan ammonia dan ligan klorida dari kompleks [Co(NH3)6]Cl3 menggunakan pasangan ion dari elektron dan membentuk ikatan dengan kation cobalt. Ion cobalt memiliki muatan 3+, ion klorida 1- dan ammonia netral, oleh sebab itu [Co(NH3)6] memiliki muatan sebesar 3+ dan [Co(NH3)5Cl] memiliki muatan sebesar 2+.
Hapusnama senyawa kompleks yaitu senyawa heksa ammine cobalt (III) klorida. adapun ikatan yang terjadi yaitu Ligan ammonia dan ligan klorida dari kompleks [Co(NH3)6]Cl3 menggunakan pasangan ion dari elektron dan membentuk ikatan dengan kation cobalt.
BalasHapussependapat dengan rini bahwa nama senyawa kompleks yaitu senyawa heksa ammine cobalt (III) klorida. adapun ikatan yang terjadi yaitu Ligan ammonia dan ligan klorida dari kompleks [Co(NH3)6]Cl3 menggunakan pasangan ion dari elektron dan membentuk ikatan dengan kation cobalt.
HapusNama senyawa kompleks tersebut adalah heksa ammine cobalt (III) klorida. Pada senyawa kompleks wilayah koordinasi terdiri dari atom pusat yang mengikat ligan. [Co(NH3)6].Cl3 -> [Co(NH3)6]3+ + 3Cl-. Disini atom pusat berupa kobalt yang memiliki muatan +3 dan Ligan berupa NH3 yang tidak bermuatan (0). Lalu diluar dari wilayah koordinasi ada Cl yang bermuatan -1, karena ada 3 buah maka dikalikan 3 menjadi -3. Jadi muatan dikeseluruhan senyawa kompleks adalah 0
BalasHapusstruktur dari werner CoCl3.6NH3 dan nama senyawa ini adalah heksa ammine cobalt (III) klorida
BalasHapusNama senyawa dari kompleks [Co(NH3)6]Cl3 adalah heksa ammine cobalt (III) klorida. ikatan yang terjadi yaitu Ligan ammonia dan ligan klorida dari kompleks [Co(NH3)6]Cl3 menggunakan pasangan ion dari elektron dan membentuk ikatan dengan kation cobalt.
BalasHapusCara pemberian nama pada ion kompleks dapat dilakukan dengan cara :
BalasHapus1. Memberikan nama kation sebelum nama anion
2. Muatan kation sesuai dengan muatan anion
3. Ligan netral ditulis sebelum anion
Nama senyawa kompleks tersebut adalah heksa ammine cobalt (III) klorida. Pada senyawa kompleks wilayah koordinasi terdiri dari atom pusat yang mengikat ligan. [Co(NH3)6].Cl3 -> [Co(NH3)6]3+ + 3Cl-.
nama dari senyawa kompleks tersebut adalah senyawa heksa ammine cobalt (III) klorida dan ikatan yang terjadi yaitu Ligan ammonia serta ligan klorida.
BalasHapus